RESENSI : LESAP
Nama : Jessica Cindy Christina Simangunsong
Kelas : XI MIPA 3
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Guru Pembimbing : Harry Syahputra Gultom M.Pd
Identitas Buku :
Judul : Lesap
Pengarang : Veronica Gabriella
Penerbit : Falcon Publishing
Tebal : 248 halaman
Cetakan : Cetakan pertama, Bulan November tahun 2018
Harga Buku : Rp 65.000
Sinopsis
◇ Mimpi Buruk
Khanza adalah gadis yang sangat periang. Tetapi, setelah kepergian ayahnya dunia nya terasa hampa, begitu juga dengan ibunya. Setelah setahun kepergian ayah Khanza suasana rumah berubah, ibu khanza juga demikian. Selalu menyendiri dan jarang keluar kamar. Suatu hari, Khanza memanggil ibunya, biasanya kalau khanza memanggil ibunya, ibu khanza akan menyahut khanza. Tetapi tidak hari itu, ibu Khanza tidak menyahut sama sekali. Disitulah semua bermula. Mimpi buruk Khanza yang selalu menamaninya setiap hari. Kejadian bahwa Ibu nya meninggal bunuh diri di kamar yang dilihat Khanza dengan mata kepala nya sendiri.
◇ Radio Malam
Mikel, seorang presenter radio. Setiap malam Mikel selalu ke Theobroma Cafe, untuk membeli roti panggang dan segelas kopi. Mikel selalu menemani curhatan khalayak radio. Termasuk Khanza, Khanza selalu mendengar siaran radio yang dibawa oleh Mikel.
◇ Kicauan Sebelum Tidur
Khanza punya kesibukan baru diatas pukul sepuluh malam : mendengar radio.
Program Curhat itu menarik rasa penasaran Khanza.
◇ Menolak Pulang
Suatu hari, Khanza pulang sangat larut. Ketika melewati kamar bibinya, khanza tidak sengaja melihat bibinya sedang menangis. Khanza kemudian berjalan mundur tapi, langkahnya kedengaran oleh Nala. Kemudian Nala memanggil Khanza untuk mengajak Khanza ke Makam ibunya. Khanza menolak dan langsung berlari ke kamarnya.
◇ Penelepon Misterius
Kehilangan keduamu tidak terlampau jauh. Setahun kemudian, setelah rumahmu hanya dihuni oleh dua orang tersisa yang terus memelihara duka yang menolak pergi, kamu menemukan ada satu kamar terkunci sejak pagi. Sambungan terputus.
◇ Ajakan Bertemu
Mikel sangat penasaran siapa penelepon yang menelponnya kemarin malam. Malam ini, ada yang meneleponnya lagi, orang yang sama. Mikel mengajak nya bertemu. Tetapi, Khanza tidak menanggapinya dan memutus telepon.
◇ Melihatmu dari Jauh
Sudah sekitar sebulan berlalu sejak Mikel mengajaknya bertemu dan penyiar radio itu benar benar enggan mundur. Suatu hari, Khanza datang ke toko buku , untuk melihat penyiar radio itu dari kejauhan yang sedang menunggunya di Theobroma Cafe.
◇ Curhat Penyiar
Jelang malam, tak terlihat orang berlalu lalang di gang perumahan itu. Semuanya memilih berisitirahat menyambut petang yang kian gelap. Kecuali satu rumah itu, rumah sedehana Mikel kecil.
◇ Bicara pada Langit
Suatu malam saat khanza sedang terbaring ia di kasurnya khanza teringat dengan ayahnya. Lalu ia keluar untuk menuju balkon kamarnya. Ia memandangi langit sambil berbicara kepadanya bahwa ia merindukan kedua orang tuanya.
◇ Pertemuan
Hari ketujuh. Tepat seminggu Khanza mendadak jadi pengunjung setia toko buku Beyonds tanpa membeli satu pun koleksi. Ponsel khanza bergetar lalu ia merogoh saku jins nya. Sebuah notifikasi masuk yang tak lain yaitu Mikel yang sedang menunggunya di Theobroma Cafe. Khanza mendatangi Mikel dan duduk di depan Mikel.
◇ Kotak Pertanyaan
Keesokan harinya tanpa ada janji bertemu Khanza dan Mikel duduk bersama di Theobroma Cafe. Mereka bercerita tentang masa lalu masing-masing.
◇ Sisi Lain
Punggung Mikel bersandar di dinding lobi utama, tak jauh dari pintu keluar kampus.
Ya, Mikel menjemput Khanza di kampusnya hari ini. Saat Mereka berbicara di kantin kampus Khanza, Mikel terdiam sejenak lalu mengajak Khanza untuk pergi ke suatu tempat.
◇ Filosofi Bunga
Khanza menatap kotak kado merah muda di atas pangkuannya. Kotak itu ia terima kemarin malam. Tanpa nama pengirim. Itu Mikel. Dibawah sudah ada Mikel yang menunggu Khanza untuk membawa Khanza ke taman bunga.
◇ Kenangan Pahit
Tubuh Mikel mematung, tapi matanya masih menatap punggung Khanza yang semakin menjauhinya. Ia kaget akan apa yang sudah ia lihat. Apa selama ini Khanza melukai dirinya sendiri?
◇ Tempat Pertama
Tangan Khanza yang terbungkus sarung plastik memasukkan satu persatu kue kastengel pilihan dari loyang oven ke dalam paper bag kecil berpita. Siang hari, Khanza mengantar kue kering itu ke gedung tempat Mikel siaran. Mikel memperkenalkan Khanza kepada teman-temannya dan mengajak Khanza untuk ikut ke Singapur bersamanya.
◇ Nama
Debuman koper yang diletakkan, roda troli yang meluncur, pekikan orang-orang, suara percakapan melalui ponsel, hingga denging sebelum pengumuman disampaikan lewat pengeras suara bercampur jadi satu du bandara. Saat ingin menyerahkan paspor kepada petugas, paspor Khanza terjatuh dan akhirnya Mikel yang mengambil paspor itu. Mikel kaget dengan nama panjang Khanza.
◇ Hubungan Serius
Kegelisahan tampak jelas di air muka Khanza. Pasalnya, saat breakfast ia tak menemukan sosok Mikel. Khanza akhirnya meneruskan niat mencari Mikel. Khanza menemukan Mikel sedang duduk menatapi langit malam. Khanza memanggil Mikel, lalu Mikel menyuruh Khanza untuk duduk di sampingnya.
◇ Makan Malam Romantis
Namanya Ce La Vi, di lantai lima puluh tujuh, tepat di rooftop Sky Park di atas hotel dan kasino Marina Bay Sands. Restoran yang Miksl bilang akan membuat Khanza kagum. Dan benar adanya.
◇ Rahasia
Aku mencintaimu Mikel. Kalimat itu menyengat Mikel menyadarkannya. Lalu Mikel mengajak Khanza untuk berbicara serius. Mikel bingung harus mulai darimana.
◇ Kenyataan Pahit
Khanza merasa kakinya kebas. Ia tak hanya ingin lari dari Mikel, tapi juga dari seluruh masa lalu yang baru didengarnya. Ia ingin mengubur fakta-fakta itu agar tak muncul lagi. Tepat, ketika ia sempat percaya untuk memiliki lagi, mengapa semesta begitu kejam menghempaskannya ke tanah?
◇ Kebenaran
Sesampainya di rumah, Khanza melepas pegangan kopernya begitu saja dan membiarkan koper itu menimbulkan debuman keras. Nala yang mendengar debuman itu langsung segera menghampirinya. Nala kaget melihat Khanza yang sudah di depan pintu. Khanza menceritakan semua yang terjadi selama di Singapur. Akhirnya, Nala menceritakan semuanya kepada Khanza.
◇ Tidak Baik-Baik Saja
Sudah dua minggu sejak pulang dari Singapura. Mikel hanya diam saja sejak kejadian itu. Kopi hangat didepannya juga tidak disentuhnya. Tiba-tiba, ia merasa ingin ke Theobroma.
◇ Telepon Terakhir
Mikel mengaktifkan speaker dan menyalakan lagu pilihan untuk membuka segmen programnya malam ini. Tiba-tiba ada telepon yang masuk. Benar saja, itu Khanza. Mikel yang mendengar suara Khanza langsung mematung. Mikel menanyakan keberadaan Khanza. Tetapi Khanza tidak meresponnya. Mikel hanya mengingat bahwa Khanza sangat suka langit.
◇ Bukan Dongeng
Khanza menarik napas panjang dan menahannya hingga dadanya sesak. Mendengar suara pria itu ditelepon berhasil menumbuhkan gejolak-gejolak di hatinya.
Khanza terlonjak hingga mundur selangkah, lalu menengok ke sumber suara. Pintu menuju rooftop, tempatnya masuk tadi, terbuka oleh sentakan kasar.
◇ Aku Mencintaimu
Kelegaan menjalari tubuh Mikel ketika menemukan Khanza benar ada di rooftop. Perlahan, Mikel berusaha melipat jarak di antara mereka. Dua langkah. Satu setengah langkah, sampai mereka kini benar-benar berhadapan. Khanza tidak lagi menghindar. Tatapan mereka bertemu. Mikel merasakan lengan mungil Khanza membalas pelukannya.
Analisis
Kelebihan Novel :
- Memiliki judul yang menarik
- Covernya estetik
- Novel ini fast paced. Dengan tulisannya yang menarik dan santai
- Permainan diksi yang cukup puitis, ingin membuat pembaca mambacanya lagi dan lagi
- Bahasa mudah dimengerti
Kekurangan Novel
- Terlalu tipis
- Ceritanya terlalu gantung,mungkin bisa dieksekusi lebih lagi
- Perkembangan karakternya terkesan buru- buru
- Konfliknya selesai dengan agak dipaksakan
Evaluasi
Lesap sebuah novel dari penulis terkenal Veronica Gabriela. Novel bergenre romance ini berkisah tentang sepasang manusia yang kehilangan, menemukan, lalu berhadapan dengan masa lalu dan masa depan. Sepasang manusia itu bernama Khanza dan Mikel.
Awalnya aku pikir kisah Lesap ini ringan dan sederhana tentang seseorang yang pernah kehilangan dan kemudian bertemu dengan seseorang yang membantunya berdamai dengan masa lalu. Nyatanya, kisah ini tak sesederhana yang kubayangkan.
Kalau hanya melihat covernya, novel ini terkesan manis, nyatanya novel ini akan membawamu ke perasaan yang campur aduk, membahagiakan sekaligus mengharukan disaat bersamaan.
Karakter Khanza dan Mikel yang berbeda, membuat mereka saling melengkapi. Chemistrynya dapat banget. Aku benar-benar gak menyangka hubungan mereka begitu rumit, plot twistnya cukup mengejutkan.
Isu yang diangkat juga tidak hanya tentang kehilangan, namun bagaimana pengaruh kehilangan itu terhadap seseorang itu bisa berbeda. Seperti Khanza yang memilih jalan berbeda.
Komentar
Posting Komentar